Pakaian adat dan alat musik BANGKA BELITUNG
Pakaian Adat Bangka Belitung Lengkap
Pakaian Adat Bangka Belitung – Dua buah pulau di sebelah timur pulau Sumatera, di sanalah Provinsi Bangka Belitung berada. Provinsi ini resmi berdiri pada tanggal 9 Februari 2001.Karena letaknya yang sangat strategis pada jalur perdagangan laut dunia, maka tak heran jika budaya masyarakatnya mendapat pengaruh dari para pendatang. Salah satunya adalah dapat dapat kita temukan pada pakaian tradisional Bangka Belitung
Pakaian tradisional Bangka Belitung dinamakan baju seting dan kain cual. Menurut sejarahnya, pada zaman dahulu pakaian tradisional tersebut awalnya dibawa oleh saudagar Arab yang singgah dan menikah dengan gadis Cina di Kota Mentok.
Pakaian adat tersebut terlihat unik dan menarik, sehingga masyarakat Bangka Belitung pun menggunakan pakaian yang kemudian terjadi akulturasi budaya dengan budaya masyarakat setempat.
Pakaian Adat Bangka Belitung Baju Seting dan Kain Cual
Para pengantin wanita di Bangka Belitung mengenakan pakaian adat Bangka Belitung Baju seting. Berwujud baju kurung biasa, warna merah yang terbuat dari kain beludru/kain sutra. Perlengkapan bawahan baju ini berupa kain cual, yang acap kali disebut juga kain lasem/kain besusur.
Kain cual merupakan kain asli budaya masyarakat Bangka Belitung, pembuatannya dengan metode tenun ikat. Motifnya ada 2, yaitu motif Penganten Bekecak (corak penuh), dan motif Jande Bekecak (motif ruang kosong). Adapun wujud kain cual seperti gambar di bawah ini.
Menurut sejarahnya, kain Cualo awalnya bernama Limar Muntok. Jika dilihat sekilas, motif kainnya seperti kain songket khas masyarakat Palembang. Namun, jika lihat dengan teliti, perbedaannya ada pada bentuk motif hiasannya. Hiasan kain cual berupa motif bunga-bungaan, motif tumbuhan, dan motif hewan.
Aksesoris Pengantin Wanita Bangka Belitung
Pakaian tradisional Bangka Belitung pengantin wanita dilengkapi dengan aksesoris seperti berikut:
- paksian (mahkota emas dengan ornamen khusus)
- hiasan teratai pada penutup dada
- bunga cempaka
- bunga goyang
- daun bambu
- kuntum cempaka
- pagar tenggalung
- sari bulan
- tutup sanggul atau kembang hong untuk hiasan kepala
- kalung Anting panjang
- sepit udang atau hiasan di samping telinga kiri dan kanan
- gelang Pending untuk ikat pinggang
- hiasan Ronce Melati pada bajunya.
Pakaian Tradisional Bangka Belitung Pengantin pria
Pakaian adat Bangka Belitung pengantin pria mengenakan jubah panjang khas jubah arab berwarna merah tua, yang dilengkapi dengan selendang/selempang dan diletakkan pada bahu kanan.
Untuk pakaian bawahan, pengantin pria mengenakan celana panjang biasa, sedangkan warna kainnya sama. Jubah dan celana dihiasi dengan pernak-pernik dan motif serupa pakaian tradisional Bangka Belitung wanitanya. Sebagai alas kaki pengantin pria bernama pending selop atau sandal Arab
Demikian ulasan pakaian adat Bangka Belitung, semoga menambah wawasan kita khususnya pakaian tradisional nusantara.
https://www.sejarah-negara.com/867/pakaian-adat-bangka-belitung/amp/
Alat Musik Tradisional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (disingkat Babel) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta pulau-pulau kecil seperti P. Lepar, P. Pongok, P. Mendanau dan P. Selat Nasik, total pulau yang telah bernama berjumlah 470 buah dan yang berpenghuni hanya 50 pulau. Bangka Belitung terletak di bagian timur Pulau Sumatera, dekat dengan Provinsi Sumatera Selatan.
Alat Musik Tradisional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) terdiri dari: Caklemong, Dambus, Gendang Melayu, Gambangan, Gong, Rebab, Rebana, Seruling / Suling.
Caklemong
Caklemong / Talempong adalah sebuah alat musik pukul tradisional khas suku Minangkabau. Bentuknya hampir sama dengan instrumen bonang dalam perangkat gamelan. Talempong dapat terbuat dari kuningan, namun ada pula yang terbuat dari kayu dan batu. Saat ini talempong dari jenis kuningan lebih banyak digunakan.
Caklemong adalah Alat musik pukul yang terbuat dari tembaga atau perunggu. Ukuran caklempong kecil. Bentuknya mirip periuk, melengkung ke bawah. Bagian muka caklempong licin. Pada bagian tengah muka caklempong terdapat bagian cembung. Caklempong disusun di atas. caklempong dimainkan untuk mengiringi tari Piring, tari Lilin, Wayang Kulit dan lain-lain. Caklempong juga dikenali sebagai Taklempong, Calempong atau Telempong.
Dambus
Dambus adalah sebuah alat musik tradisional yang mirip dengan gitar dan berbentuk seperti buah labu yang dibelah menjadi dua. Pada bagian perut dambus, dibuat lubang dan dikosongkan sebagai ruang resonansi. Lubang ini nantinya akan ditutup dengan kulit kera atau kijang (Taufik Hidayat dan Pupung P. Damayanti, 2006).
Alat musik yang satu ini dibuat dari bahan kayu. Biasanya kayu yang sering dipakai adalah kayu jenis meranti, tapi ada pula yang membuatnya dari kayu cempedak. Dambus ini memiliki 6 senar persis seperti gitar. Namun dambus ini menggunakan senar nylon, senar yang biasa dipakai orang-orang untuk memancing. Satu senarnya merupakan sepasang senar yang berdekatan. Sehingga senarnya ada sekitar 12 buah yang tiap-tiap satu senarnya dimainkan sepasang secara bersamaan.
Uniknya dari alat musik dambus ini adalah bagian kepala atau bagian ujung gagangnya. Umumnya berbentuk kepala rusa yang katanya merupakan binatang khas daerah ini dulunya. Namun ada juga yang kreatif mengganti kepala rusa tersebut dengan berbagai bentuk kepala binatang.
Alat musik dambus ini sering dipakai untuk upacara-upacara adat, tari-tarian, atau untuk sekedar hiburan. Tari-tarian yang ditarikan bernama “Dincak”.
Gendang Melayu
Gendang Melayu alat musik pukul yang dibuat dari kulit binatang seperti kerbau, kambing atau lembu. Gendang Melayu merupakan salah sebuah alat musik dalam keluarga genderang, yang bersumber bunyi melalui membraofon. cara memainkanya ditepuk dengan kedua telapak tangan.
Gambangan
Alat Musik Tradisional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) terdiri dari: Caklemong, Dambus, Gendang Melayu, Gambangan, Gong, Rebab, Rebana, Seruling / Suling.
Caklemong
Caklemong |
Caklemong adalah Alat musik pukul yang terbuat dari tembaga atau perunggu. Ukuran caklempong kecil. Bentuknya mirip periuk, melengkung ke bawah. Bagian muka caklempong licin. Pada bagian tengah muka caklempong terdapat bagian cembung. Caklempong disusun di atas. caklempong dimainkan untuk mengiringi tari Piring, tari Lilin, Wayang Kulit dan lain-lain. Caklempong juga dikenali sebagai Taklempong, Calempong atau Telempong.
Dambus
Dambus |
Alat musik yang satu ini dibuat dari bahan kayu. Biasanya kayu yang sering dipakai adalah kayu jenis meranti, tapi ada pula yang membuatnya dari kayu cempedak. Dambus ini memiliki 6 senar persis seperti gitar. Namun dambus ini menggunakan senar nylon, senar yang biasa dipakai orang-orang untuk memancing. Satu senarnya merupakan sepasang senar yang berdekatan. Sehingga senarnya ada sekitar 12 buah yang tiap-tiap satu senarnya dimainkan sepasang secara bersamaan.
Uniknya dari alat musik dambus ini adalah bagian kepala atau bagian ujung gagangnya. Umumnya berbentuk kepala rusa yang katanya merupakan binatang khas daerah ini dulunya. Namun ada juga yang kreatif mengganti kepala rusa tersebut dengan berbagai bentuk kepala binatang.
Alat musik dambus ini sering dipakai untuk upacara-upacara adat, tari-tarian, atau untuk sekedar hiburan. Tari-tarian yang ditarikan bernama “Dincak”.
Gendang Melayu
Gendang melayu |
Gambangan
Gambangan (https://bangka.tribunnews.com) |
Bahannya terbuat dari kayu lempung atau kayu yang ringan seperti meranti, medang, libut, dan sengkrubong.
Gong
Gong |
Rebab
Rebab |
Ukuran rebab biasanya kecil, badannya bulat, bagian depan yang tercakup dalam suatu membran seperti perkamen atau kulit domba dan memiliki leher panjang terpasang. Ada leher tipis panjang dengan pegbox pada akhir dan ada satu, dua atau tiga senar. Tidak ada papan nada. Alat musik ini dibuat tegak, baik bertumpu di pangkuan atau di lantai. Busurnya biasanya lebih melengkung daripada biola.
Rebana
Rebana |
Seruling / Suling
Macam-macam Seruling / suling |
https://semuatentangprovinsi.blogspot.com/2016/06/alat-musik-tradisional-provinsi-kepulauan-bangka-belitung.html?m=1
Komentar
Posting Komentar